Lain dulu lain sekarang, saya sangat percaya bahwa manusia itu harus cair fleksible, harus bisa berubah-ubah menyesuaikan diri, dan memperbaiki diri terus menerus. Terkadang saya berpikir, kenapa saya begitu ngotot memakai sepatu hak tinggi yang kalau dipakai berjalan-jalan terlalu lama ini membuat kaki terasa sakit? Apakah benar cantik itu harus sakit? Saya menghibur diri sendiri, jika seorang wanita masih mengeluh pakai high heels, tandanya ia belum siap jadi wanita.
Selama ini saya bangga dengan diri saya karena di antara teman-teman wanita yang lain, hanya saya yang suka memakai high heels, saya seperti memiliki perbedaan (dalam artian yang baik). Akan tetapi saya harus sadar sepenuhnya bahwa saya yang sekarang sudah banyak belajar dari pengalaman. Mengkoleksi beberapa model sepatu itu gak ada habisnya, gak ada bosennya, seolah-olah rasa ingin memiliki dirangsang terus menerus. Padahal sepatu-sepatu seperti itu bisa saja menyulitkan saya ketika dihadapkan pada situasi berbahaya.
Meninjau kasus hilangnya pesawat Malaysia Airlines, eh kok malah ngomongin pesawat, ada sebuah artikel bagus di National Geographic yang menganalisa berapa lama penumpang bisa bertahan hidup setelah pesawat jatuh. Dan yang dikatakan peneliti adalah, kalau penumpang dibekali dengan pakaian dan alas kaki yang tepat, kemungkinan 95% penumpang bisa bertahan hidup. Tidak mungkin seorang wanita bisa selamat apabila ia mengenakan high heels, konyol sekali, tapi memang begitulah adanya.
Mungkin saya akan mengobati kerinduan saya akan feminisme yang kental dengan memakai mini dress dan high heels pada kesempatan tertentu. Namun untuk sekarang, hal-hal berbau feminin seperti itu saya simpan dulu di lemari sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Lagipula saya lebih nyaman pakai sandal dengan tali temali, detailnya yang rumit terlihat elegan tapi bisa dipakai ke tempat-tempat dengan medan terjal seperti gunung misalnya. Saya bisa melangkah dengan ringan, mengendap-endap tanpa suara, berlari lebih kencang, menjajari teman-teman saya yang rata-rata tinggi besar wkwkwk =))
21.29
Selama ini saya bangga dengan diri saya karena di antara teman-teman wanita yang lain, hanya saya yang suka memakai high heels, saya seperti memiliki perbedaan (dalam artian yang baik). Akan tetapi saya harus sadar sepenuhnya bahwa saya yang sekarang sudah banyak belajar dari pengalaman. Mengkoleksi beberapa model sepatu itu gak ada habisnya, gak ada bosennya, seolah-olah rasa ingin memiliki dirangsang terus menerus. Padahal sepatu-sepatu seperti itu bisa saja menyulitkan saya ketika dihadapkan pada situasi berbahaya.
Meninjau kasus hilangnya pesawat Malaysia Airlines, eh kok malah ngomongin pesawat, ada sebuah artikel bagus di National Geographic yang menganalisa berapa lama penumpang bisa bertahan hidup setelah pesawat jatuh. Dan yang dikatakan peneliti adalah, kalau penumpang dibekali dengan pakaian dan alas kaki yang tepat, kemungkinan 95% penumpang bisa bertahan hidup. Tidak mungkin seorang wanita bisa selamat apabila ia mengenakan high heels, konyol sekali, tapi memang begitulah adanya.
Mungkin saya akan mengobati kerinduan saya akan feminisme yang kental dengan memakai mini dress dan high heels pada kesempatan tertentu. Namun untuk sekarang, hal-hal berbau feminin seperti itu saya simpan dulu di lemari sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Lagipula saya lebih nyaman pakai sandal dengan tali temali, detailnya yang rumit terlihat elegan tapi bisa dipakai ke tempat-tempat dengan medan terjal seperti gunung misalnya. Saya bisa melangkah dengan ringan, mengendap-endap tanpa suara, berlari lebih kencang, menjajari teman-teman saya yang rata-rata tinggi besar wkwkwk =))
sandal yang saya pakai sekarang.. kurang lebih kayak gini modelnya :D |
jangan tinggalin HIGH HEELS .. karna dengan itu perempuan keliatan dengan feminim .. :D saran aja sih
BalasHapustergantung situasi aja, kalau menghadiri resepsi pernikahan pasti saya keluarin lagi high heels-nya.. :)
HapusHighheels memang feminim banget, ditempat dan saat tepat pas banget jk dipake
BalasHapusTapi klihatannya menyakitkan dan nggak nyaman ya....
kalau kelamaan pasti sakit mas. kecuali sepatu berkualitas, biasanya dipakai lama juga betah-betah aja meski nggak bisa lari-lari.
Hapustentunya perubahan yang patut disyukuri ya, karena tidak semua wanita dikasih naluri untuk mengoreksi diri,,
BalasHapusngemeng ngemeng foto vampirnya itu aku demen banget ma karakter potona,,,
padahal setiap orang harus bisa mengkoreksi diri ya mas? karena itu kan demi kebaikan mereka juga :)
Hapushahaha itu diambil pas lagi karaoke
Manusia memang perlu perubahan seperti yang anda sampaikan Cair Fleksible, Asal jangan seperti bunglon aja. Perubahan itukan mengubah masalalu menjadi lebih baik," Jangan salah anggapan yah, Masa depan tidak bisa di ubah, Yang bisa diubah adalah masa lalu untuk masa depan anda. Thx
BalasHapuskalau bunglon lebih ke artian yang negatif mas, kata orang disebut "muka dua". karakter yang dia tunjukkan di depan kita berbeda dengan apa yang dia tunjukkan di belakang kita. intinya takdir ada yg bisa diubah dan ada yang tidak, itu pun kalau kita mau merubahnya, gitu bukan? wkwk :))
Hapussebenar nya jika kaum wanita memakai high heels berlebihan juga kurang baik buat kesehatan bak
BalasHapusdari segi medis memang tidak baik terutama bagi wanita gemuk, karena saat memakai high heels berat badan bertumpu pada lutut.
Hapuskalau cewek menggunakan high heels pasti terlihat seksi mbak hehe...
BalasHapusberarti saya seksi dong? XD
HapusAdik manis ??? Kamu tetap cantik walau tanpa sepatu aneh yang kamu sebutkan itu. Senyummu cukup ampuh menghalau rintangan yang lewat.
BalasHapusMenurut saya, wanita yang suka menggunakan sepati dengan tinggi 7 senti termaksud wanita yang telaten, super hati-hati, memiliki tujuan yang pasti dan ambisius.
Gimana…?? Benar gak!
kok dibilang aneh sih mbak? wkwkwk =))
Hapusiya betul, karena saat memakai high heels setiap langkah yang kita ambil harus penuh pertimbangan.
oya mbak kemarin saya baca berita tentang tsunami yang berpotensi menyerang papua dan jawa, tapi untunglah aman-aman saja :D
Mungkin gak jadi tsunami karena juapan obat nyamuk tiga roda ampuh nangani nyamuk semalam. Beerrr…..
HapusBukan aneh buatmu menggunakan sepatu tujuh senti itu, maksudnya jangan naturalpun ( sorri, bukan kaki adam loh ) kamu udah menarik.
bisa jadi berita tsunami itu maksudnya april mop.. wkwk :))
Hapusmau sandal apa aja yang penting kakinya nggak pecah-pecah alias rorombeheun, kan jelek ntar diliatnya :p
Keren artikelnya Mbak Elsa, saya koment dulu nanti setelah
BalasHapusMembaca semua komentar lagi soalnya lagi di perjalanan
terimakasih sudah meluangkan waktu, nanti saya kunjungi balik :)
Hapussandal atau sepatu ibarat baju ya mbk diantaranya adalah high heels, kita perlu banyak koleksi agar dapat menyesuaikan di mana kita akan berekspresi. hehee
BalasHapusiya mas tinggal dicocok-cocokin aja sama acara. kalau acaranya formal, pakai high heels :D tapi kalau acaranya mau naik gunung, sementara high heels disimpen dulu :)
Hapuswah jadi lebih pendek donk
BalasHapushehehe
gak pakai high heels e :D
makin gak keliatan deh saya kalau pake sandal flat XD
HapusSaya suka yang kamu pake sekarang
BalasHapusSebab sepatu atau sendal seperti itu nyaman jg tenang
Ga ada rasa sakit seperti sepatu tinggi karena rasa pd kurang
bener mbak, sandal yang saya pakai sekarang tidak menimbulkan rasa sakit, tetap nyaman meskipun berjalan jauh.
Hapusenakan sepatu tanpa hak, tidak capek dan jalan jadi cepat
BalasHapusbisa mengendap-endap tanpa suara :D
Hapussangat bermanfaat,, ditunggu posting selanjutnya..
BalasHapus:D tetep aja high heels, walau rada ceper...
BalasHapusternyata permukaan sandal yang sepenuhnya datar itu lebih berbahaya dari high heels.
Hapusuntung saya gk pernah pake high heels sob, soalnya ribet kalau cowok mau pake high heels :)
BalasHapusitu kan sepatu khusus cewek mas :)
Hapusmakanya saya gk mau pake Mbak, emang eke cowok apaan hahahaha...
HapusWah, sexy sih kalau lihat wanita pakai high heels, tapi menurut saya kok kurang nyaman..
BalasHapuspasti jadi keliatan seksi karena kaki terlihat lebih jenjang, meski kadang kalau sudah kelamaan sakit banget pengen dilempar aja tuh sepatu.. hahaha
Hapusngendapin siapa tu? Heheheh
BalasHapusngintip yang lagi mandi wkwk
HapusMungkin sebaiknya heels cuma dipake pas acara tertentu aja ya, Mbak.. Aku juga lebih nyaman pake sepatu kets atau model sendal kayak gambar di atas, paling demen kalo bantalannya empuk. Hihihi.. Enak buat dibawa jalan, apalagi pas belanja *eh*
BalasHapuspaling saya pake high heels pas menghadiri acara pernikahan aja mbak. disini lagi musim kawin, rata-rata usia pengantinnya masih 20-an.. (jangan tanya kapan saya nikah)
Hapuswkwkwk suka shopping juga ya ternyata, tapi normal kok mbak namanya juga naluri perempuan..
wah sist beby shopping aja nih :D
Hapus# saya nyimak deh sist Dewi :)
memang lebih baik di tinggalkan bos, bisa ngurangi resiko malu jika tiba2 patah dan terjatuh, hehehe...
BalasHapusitu mah pengalaman pahit saya dulu
Hapusbeli sepatu mahal-mahal
dipake 2 bulan, patah.. :(
Wah wah high heels ya. Ehiehiehiehe. Iya nih sering saya dengar. Hmmm . Sepertinya hanya cocok buat wanita bertubuh jangkung dan tinggi aja kali ya
BalasHapus