Minggu, 25 Mei 2014

10 Pelajaran dari Pekerjaan Pertama




1. Kesalahan akan terjadi, meskipun kamu menghindarinya. Kalau kamu tipe pekerja yang idealis, itu bagus, akan tetapi perlu diketahui bahwa dalam pekerjaanmu terkadang ada beberapa hal yang berada di luar kendali. Tidak semua hal bisa berjalan sesuai apa yang kamu mau, dan ketika kesalahan itu terjadi, stay positive! Menyalahkan orang lain tidak ada gunanya, mau marah juga percuma. Yang bisa kamu lakukan hanyalah segera perbaiki kesalahan itu dan jangan terlalu lama menunda, kamu tidak akan tahu apa yang terjadi selanjutnya.

2. Kalau dikasih hati, jangan ambil jantung. Sangat menyenangkan memiliki profesi yang santai, bisa sambil fesbukan bahkan bermain game. Pada akhirnya kamu sadar bahwa memanfaatkan fasilitas untuk kepentingan pribadi itu adalah perbuatan yang justru malah merugikan diri sendiri, tidak peduli seberapa lihai kamu menghilangkan jejak, percayalah: sepandai-pandainya tupai melompat pada akhirnya jatuh juga. Atau jangan-jangan kamu masih suka curi-curi waktu pada jam kerja untuk bergosip?

3. Hindari gosip. Terkadang suasana kantor bisa menyerupai kantin SMA sehingga kita merasa aman-aman saja mengobrol kesana-kemari dengan rekan kerja... Tertangkap basah oleh atasan saat kamu sedang bergosip tidak hanya membuat kamu terkesan kurang profesional, tapi juga membawa kamu pada masalah baru. Kenapa saya bisa tahu? Karena saya juga dulu begitu hahaha..

4. Sedikit bicara, banyak mendengar. Jika dalam suatu percakapan ada dua pihak: pembicara dan pendengar, maka pihak yang memegang kendali adalah pendengar. Terlalu banyak bicara itu berbahaya, seperti kata pepatah "Mulutmu harimaumu." Oleh karena itu jangan cuma mementingkan urusanmu, sekali-kali cobalah untuk peduli pada urusan orang lain. Idealnya suatu percakapan itu harus terjadi dua arah, jadi kapasitasbicara dan mendengar itu seimbang. Kalau keseimbangan ini terjadi, tidak hanya menghasilkan kerja sama, tapi juga melahirkan keintiman.

5. Jangan buang-buang waktu. Batasi tenaga dan perhatian yang kamu gunakan untuk mengurusi hal-hal di luar pekerjaan. Waktu terus berjalan, dan siapa yang lambat maka ia akan tertinggal. Kamu tidak akan berkembang dan stuck di satu tempat jika kamu tidak bisa menentukan sikap. Kalau prinsip saya mah, bertindak cepat atau mati.

6. Kamu tidak bisa memperlakukan bos seperti sahabat. Mungkin bosmu tipe orang yang hangat, humoris, dan terbuka tapi sebenarnya dia sedang melihat kinerjamu. Sangat penting bagimu untuk  menjaga hubungan dengan atasan tetap pada batasan formal, kamu bisa kok menjadi diri sendiri. Asal jangan mengadopsi versi diri kamu yang SKSD.

7. Serap informasi sebanyak mungkin. Baca, perhatikan, dengarkan, perlakukan informasi sebagai makanan. Tanpa makan kamu masih bisa hidup, tapi kamu bisa sakit bahkan kelaparan. Sama halnya dengan pekerjaan. Kekuarangan informasi membuat kamu stuck berada di level yang itu-itu saja, ini tidak bagus bagi karirmu karena ketika memasuki fase "jenuh" maka kreatifitasmu menjadi tumpul.

8. Segera pergi jika tugasmu sudah selesai. Segera bekerja sebelum bos datang, dan segera pulang jika semua pekerjaanmu sudah selesai, jangan menunda-nunda meski cuma beberapa menit. Kamu tidak perlu duduk berlama-lama di kantor cuma untuk cari muka, kecuali jika kamu sedang mengerjakan proyek yang mengharuskan kamu lembur. Tapi ingat jangan jadi anti-sosial. Pelajaran ini hanya sebagai tindakan untuk bersikap bijak pada dirimu sendiri.

9. Be resourceful. Biasakan cari info di google dulu sebelum kamu bertanya. 

10. Pekerjaan pertama mungkin bukan identitasmu yang sesungguhnya. Jika pekerjaan pertama yang kamu dapatkan tidak sesuai dengan impian, tidak apa-apa. Kamu bisa belajar banyak hal, dan pelajaran itu akan menjadikan kamu sebagai pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Jika kamu terus belajar, maka pekerjaan yang sesuai dengan harapanmu akan semakin dekat. Tapi jika kamu tidak belajar juga ya terima saja nasib hehe :D

Itulah 10 pelajaran yang saya dapatkan dari pekerjaan pertama, maaf jika kepanjangan. Ambil yang pentingnya saja, tidak semua yang saya alami bisa sama dengan situasi yang kamu hadapi. Untuk ke depannya akan sedikit sekali waktu yang saya sisihkan disini, good bye and be awesome.
16.20

Minggu, 11 Mei 2014

Healing Crisis

Bertahun-tahun yang lalu, saya mendapatkan hadiah BioN Cerastone Bracelet dari perusahaan sewaktu saya masih menjadi staff admin. Sebuah gelang yang terbuat dari untaian biofir dihiasi kristal swarovski. Untuk mendapatkan gelang itu biasanya orang harus membeli paket pengobatan Jelly Gamat Luxor dan Spirulina sekitar 800 ribuan kalau tidak salah, dan itu pun selama persediaan masih ada karena konon katanya gelang ini terbatas. 



Biofir adalah batuan alam yang dapat memancarkan ion negatif. Apabila tubuh kekurangan ion negatif, maka saat bangun tidur tubuh cenderung lesu tidak bertenaga, emosi labil mudah tersinggung, selain itu daya tahan tubuh lemah rentan sakit. Kalung biofir adalah produk yang paling umum karena bisa digunakan pria dan wanita, kalau gelang kan cuma cocok dipakai wanita ya, ketika memakai kalung biofir maka peredaran darah menjadi lancar. 

Khasiat dari kalung dan gelang biofir akan benar-benar terasa jika kita menggunakannya terus-menerus, kalau sering dilepas-pakai tidak akan terasa. Namun pada pemakaian di awal-awal akan ada yang namanya krisis penyembuhan, yaitu reaksi tubuh sedikit kaget menerima gelombang yang dihasilkan biofir. Healing crisis yang saya alami ditandai dengan gejala pusing-pusing dan berkeringat sangat banyak, padahal saya tidak melakukan aktifitas apa-apa selain duduk di depan komputer seharian. Gejala tersebut hilang dengan sendirinya seiring dengan pamakaian gelang biofir yang hanya saya lepas saat mandi. 

Dulu saya tidak berpikir untuk memakai gelang itu, karena bisa memilikinya sudah senang. Tapi setelah seseorang mengingatkan saya akan hebatnya pengaruh kalung biofir, sampai-sampai bisa membuat pemakainya merasa keren (karena harganya mahal), saya mulai sadar selama ini saya sudah mengabaikan sesuatu yang sebenarnya memberi manfaat luar biasa jika saya mau menggunakannya. 

Sayangnya tangan saya terlalu kecil, gelang itu terasa longgar dan tidak mau diam di tempat. Ini tentu menganggu saya yang suka bergerak cepat dan gesit dalam bekerja hehehe. Daripada menunggu berat badan saya bertambah dengan harapan tangan saya akan sedikit lebih besar supaya gelangnya cukup, lebih baik saya me-ronce ulang dengan melepas dua atau empat batu supaya gelangnya tidak banyak bergeser.
12.43

Sabtu, 03 Mei 2014

Jangan Korbankan Ini Untuk Pria

Old Sunday - Saya melihat orang-orang menjadi gila saat mereka jatuh cinta, nggak di facebook atau di kehidupan nyata, mereka sama lebaynya sampai-sampai saya tergoda ingin menulis sesuatu tentang itu. Tapi topik jatuh cinta dan kelebayannya saya simpan untuk update lain kali, karena ada hal penting yang ingin segera saya sampaikan kepada para wanita yaitu mengenai hal-hal yang tidak boleh dikorbankan untuk pria tidak peduli suami atau bukan. 


Standar

Wanita seringkali menolak pria yang sesuai dengan kriteria, karena pria-pria yang baik hati - tulus - perhatian cenderung membosankan. Wanita itu suka drama, wanita senang mendapat perhatian dari banyak lawan jenis dan itu alami. Sehingga ketika wanita tidak mendapat perhatian dari satu pria, wanita melupakan standarnya dan berusaha mendapatkan perhatian itu kembali. Padahal jika kita mau bersikap bijaksana, kita tidak perlu membuang-buang waktu dengan sosok pendamping yang pada dasarnya tidak menenuhi standar. 

Menjadi Seseorang Yang Lain

Saya bukan penganut "Natural Apa Adanya", saya percaya bahwa manusia itu harus fleksible, meningkatkan kualitas diri dengan merubah segala hal yang ada pada dirinya terus menerus ke arah yang lebih baik. Prinsip inilah yang membuat saya merubah penampilan seperti apa yang dia mau. Sebenarnya itu sama sekali bukan hal yang merugikan, akan tetapi ketika saya berusaha menjadi seseorang yang lain -yang sebenarnya tidak mewakili jati diri- bukan indikator hubungan yang sehat. Menjadi seseorang yang lain itu seperti gatal yang tidak tahu harus digaruk sebelah mana, atau seperti lapar yang makan berapa banyak pun tidak kenyang juga. 

Waktu Bersama Sahabat

Berhubungan dengan seorang psikopat di masa lampau sudah cukup membuat saya sadar akan pentingnya waktu bersama sahabat. Saya sedih setiap kali teman-teman hang out tanpa saya, saya pikir itu cuma masalah sepele, moment itulah yang perlahan-lahan harus saya lepaskan karena sebagai gantinya saya mendapatkan kebahagiaan penuh dari pasangan. Ternyata pemikiran itu salah besar, masalah yang awalnya saya anggap sepele menjadi bom waktu. Hubungan yang sehat adalah hubungan yang seimbang, jadi saya belajar untuk membagi waktu kapan saya harus mendiskusikan pekerjaan bersama keluarga, teman, atau pasangan. 

Tulisan ini dibuat murni dari pengalaman saya pribadi, dengan tujuan untuk memberi inspirasi pada wanita lainnya. Saya bukan pakar cinta atau semacamnya, karena toh blog ini hanya media untuk berbagi.. Jangan ragu untuk menuliskan pendapatnya di kolom komentar, salam kiss bye dari admin blog Old Sunday, muaach :*
11.21

Rabu, 23 April 2014

Mengusir Rasa Jenuh Dalam Berkarir

Old Sunday - Setiap orang pernah merasakan jenuh dalam pekerjaan. Pertanyaannya apa yang akan kamu lakukan kalau sudah jenuh dengan rutinitas yang itu-itu saja? Mencari pekerjaan lain? Menurut saya kalau kita mencari pekerjaan lain hanya karena jenuh, itu bukan suatu keputusan yang bijak, karena kalau kamu selalu menuruti kemauan maka siklus kehidupanmu bisa ditebak: Cari Kerja - Diterima - Jenuh - Berhenti - Cari Kerja Lagi dan seterusnya berulang-ulang entah sampai kapan. 



Kalau tidak bisa mengendalikan diri di saat jenuh, bergonta-ganti pekerjaan pun percuma karena kamu orangnya selalu jenuh hehehe. Di artikel pengembangan diri kali ini saya ingin berbagi pengalaman sekaligus memotivasi pembaca atau siapa saja yang kebetulan tersesat di blog ini, untuk mengusir rasa jenuh dalam bekerja. Simak baik-baik ya, jarang-jarang lho saya bikin artikel beginian.

Melakukan Hal Baru

Rasa jenuh datang karena rutinitas yang kita kerjakan setiap harinya selalu sama, monoton, dan mudah ditebak. Mungkin kamu merasa nyaman dengan urutan tugas yang sudah disediakan. Mulai sekarang, kamulah yang harus merubah hari-hari kamu yang membosankan itu! Ubah  urutan pekerjaan dari yang paling menantang sampai yang termudah, atau silakan kamu bereksperimen dengan cara baru selama itu tidak merugikan perusahaan. Siapa pun kamu, apa pun pekerjaanmu, percaya dirilah! Jangan mengeluh pekerjaan tidak sesuai passion selama kamu belum mencoba membentuk passion di dalam pekerjaan itu. 

Memaksimalkan Bakat dan Keahlian

Kejenuhan terjadi gara-gara tidak ada perkembangan dan kemajuan. Sudahkah kamu memaksimalkan semua potensi yang kamu miliki? Masih belum terlambat, tapi jika kamu terus menunggu waktu yang tepat, bagaimana mau berkembang. Selama ini saya merasa stuck dengan melakukan kegiatan blogging, jualan obat, promosi di forum dan sosial media, seperti pedagang lainnya saya juga pernah merasa jenuh. Sampai suatu ketika seseorang memuji tulisan saya, dan saya tahu belum terlambat untuk mengejar passion, saya pun mulai mengirimkan tulisan ke majalah dan menjalin kerja sama dengan beberapa online shop untuk keperluan review. 

Pertama kalinya tulisan saya terbit di media massa, silakan unduh E-Magz Nouvalitera Edisi Perdana :)

Membantu Orang Lain

Kita akan merasa hidup lebih bermakna ketika kita melakukan sesuatu yang berguna bagi orang lain. Tidak ada salahnya membantu rekan kerja menyelesaikan tugasnya meskipun itu bukan kewajibanmu, karyawan yang loyal selalu dikelilingi banyak teman karena ia tidak hanya memikirkan tugasnya saja. Tapi tetaplah bijak, kalau seandainya tugasmu tidak memungkinkan untuk membantu yang lain, point ini boleh di-skip. Atau sebagai atasan, cobalah untuk memotivasi karyawan agar terus berkembang. Selain membantu karyawan dalam mengembangkan diri, memberi motivasi juga membuatmu lebih bersyukur dan mengusir rasa jenuh.
13.34
Follow Us

Teman

Khasiat Daun Sirsak

© Old Sunday All rights reserved | Theme Designed by Seo Blogger Templates