Tampilkan postingan dengan label Gunung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gunung. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 29 Maret 2014

Wisata Perkebunan Teh Sambawa

Old Sunday - Yang bisa kita nikmati di hari Minggu adalah merencanakan liburan bersama orang-orang terkasih, apalagi kalau kita bisa mengunjungi tempat-tempat menarik yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya. Wisata alam adalah solusi untuk bersenang-senang dengan budget minim, siapa sangka jumlah uang yang awalnya hanya cukup untuk makan berdua di mall ternyata bisa memberi kepuasan tersendiri apabila dipakai bepergian ke tempat menarik seperti Perkebunan Teh Sambawa yang saya kunjungi Minggu (23/03) lalu.



Untuk bisa mencapai Perkebunan Teh Sambawa yang terletak di daerah Taraju, Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya itu saya bersama seseorang yang identitasnya dirahasiakan menempuh perjalanan selama 2 jam dari pusat kota Tasikmalaya menggunakan kendaraan pribadi. Perjalanan kami disuguhi oleh pemandangan alam yang serba hijau dan melewati jalan berkelak-kelok yang terjaga kebersihannya. Bahkan saat saya berjalan-jalan di kebun teh, saya hampir tidak menemukan sampah berserakan. 

Jadi apabila Anda mencari tempat refreshing dengan nuansa tenang dan damai, Perkebunan Teh Sambawa adalah destinasi yang tepat. Disarankan untuk berangkat sepagi mungkin karena daya tarik dari perkebunan ini adalah pagi hari dimana aroma wewangian daun teh dapat tercium. Kalaupun tidak bisa berangkat pagi, carilah penginapan yang dekat dengan area gunung. Memasuki jam-jam siang kebun teh ini sudah tidak menarik lagi. 

Sayangnya di sekitar perkebunan belum tersedia kursi atau tempat peristirahatan lain yang bisa digunakan pengunjung. Hanya tersedia satu-dua warteg dengan menu terbatas, sepertinya Anda perlu membawa sendiri bekal dari rumah. Walaupun tidak se-populer Gunung Galunggung, apabila dikelola dengan baik tidak menutup kemungkinan Perkebunan Teh Sambawa dapat dijadikan objek wisata komersial. Demikian berita ini saya rangkum, dari kawasan Tasikmalaya saya Elsawati melaporkan.
16.45

Selasa, 11 Maret 2014

Yama Girl, Gadis Pecinta Gunung di Jepang

Yama girl adalah sebutan untuk wanita yang suka mendaki gunung di Jepang. Awalnya pada tahun 2009 disebut 'mori' girl yang artinya gadis 'hutan', pada masa itu gaya berpakaian mereka meniru tokoh-tokoh dalam cerita dongeng Skandinavia. Memasuki 2010, para 'gadis hutan' ini mulai menjelajahi dataran yang lebih tinggi, sejak itulah yama girl bermunculan. 


yama girl

Dikutip dari Metropolis, yama girl senang melakukan berbagai aktifitas outdoor di waktu senggangnya dan ingin terlihat menarik dalam waktu yang bersamaan. Seiring dengan berjalannya waktu, yama girl semakin banyak sehingga beberapa brand menciptakan trend fashion yang dapat memenuhi permintaan mereka. Brand outdoor dari Amerika, The North Face misalnya, memproduksi pakaian wanita bertema Harajuku yang sesuai dengan kegiatan traveling sekaligus mempercantik pemakainya.

Gaya berpakaian seorang yama girl lebih banyak terfokus pada warna-warna cerah, aneka motif, sepatu boots yang nyaman dipakai berjalan jauh, legging yang menjaga kaki tetap hangat, dan tas punggung alias backpack adalah kuncinya. Umumnya yama girl suka memakai mini skirt (tapi tetap dipadukan dengan legging), sampai-sampai beberapa produsen pakaian di Jepang pun ikut membuat rok mini khusus untuk mendaki gunung. Wah, asyik dong, ke gunung bisa pakai rok mini! Sayangnya saya nggak suka sama warna-warna cerah, kesannya kayak centil gimana gitu, tidak elegan.

peralatan camping

tendanya unyu-unyu ^_^

Tidak hanya soal fashion, yama girl juga dilengkapi peralatan mendaki dan berkemah yang sama cantiknya meliputi tenda, tikar, dan kursi lipat yang hanya diproduksi di Jepang. Wah, berarti untuk mendapatkan barang-barang lucu seperti di gambar saya harus belanja ke Jepang dulu dong?! Gak segitu keleus... Mending bikin sendiri aja, desain sendiri, terus produksi dalam jumlah banyak untuk memfasilitasi backpacker wanita lainnya yang suka hiking. Impian saya sih begitu :D
12.36

Selasa, 14 Januari 2014

Wisata Alam Kawah Galunggung

Old Sunday - Hai, hai.. Saya ingin menyelingi blog saya dengan artikel pariwisata, karena hari Minggu kemarin saya dan kawan-kawan lama berekreasi ke Kawah Gunung Galunggung.

Gunung Galunggung yang terletak di Jawa Barat ini merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.167 m di atas permukaan laut, dan berjarak sekitar 17 m dari pusat kota Tasikmalaya. Untuk berkunjung ke Gunung Galunggung, orang-orang menggunakan kendaraan pribadi baik itu sepeda motor maupun mobil. Jalan bebatuan yang dulunya banyak yang rusak sekarang terlihat lebih bagus. 

ayo Dieny.. kamu pasti bisaaaa..

Apot Koprol namanya XD

Saya dan kawan-kawan harus menempuh 620 anak tangga untuk mencapai kawah, dan memang perjuangan kami tidak sia-sia karena saat kami sampai di puncak kami menemukan pemandangan yang luar biasa indah. Di puncak, saya melihat kawah bekas letusan yang mirip danau, berwarna hijau dan ada pulau kecil di tengah-tengahnya. 

saya tertinggal di belakang XD

subhanallah, indah sekali awan-awan itu..

menuruni tanjakan

Karena tidak ingin melewatkan keindahan kawah, saya dan kawan-kawan menuruni jalur berbentuk Z, orang menamakannya tanjakan Zorro. Permukaan jalur ini dipenuhi pasir-pasir gembur bekas vulkanik, sehingga tubuh kita akan cenderung menggeser ke bawah setiap kali mengambil langkah, kalau kata bahasa sunda itu 'nyorosod'. 

Kata teman saya, kita perlu melepaskan diri kita untuk terjun menuruni tanjakan. Namun tetap kita harus berhati-hati, karena kalau tidak waspada, bisa-bisa tubuh kita menabrak batu yang tersembunyi karena tertutup pasir vulkanik. Menuruni tanjakan ini adalah hal yang paling berkesan seumur hidup saya. Seperti halnya jatuh cinta, untuk menikmatinya kita harus melupakan ketakutan dan membiarkan dirimu terjun bebas.

nyanyi lagu reggae di kawah, mantap surantap..

bukan pacar, bukan pula gebetan.. hehe

Kebanyakan pengunjung Wisata Alam Kawah Galunggung adalah wisatawan lokal, sementara dari mancanegara masih terhitang kurang dari 100. Melihat potensi daya tarik yang mungkin digali serta letak geografis yang strategis, Gunung Galunggung merupakan obyek potensial untuk dijual ke mancanegara. Namun obyek wisata ini masih belum dikemas secara profesional. 

kawah

Selain itu jika Anda berkunjung ke Galunggung, Anda juga bisa menikmati kolam air hangat di daerah Cipanas. Sehabis dari kawah saya juga sempat berendam disana sebentar, setelah itu barulah saya dan kawan-kawan berangkat pulang. Sayang sekali sewaktu berendam gak bisa foto-foto karena hp saya kehabisan baterai :D
06.00

Selasa, 27 Agustus 2013

Rekreasi ke Gunung

Lagi pengen bercerita ke seseorang tapi seseorang-nya gak punya, solusinya ngeblog. Waduh emang bener nih fungsi terselubung dari blog itu pelarian jomblo, habisnya kalau cerita ke orangnya langsung takut gak ditanggapi... Daripada hal-hal menyenangkan ini berlalu begitu saja, mending saya posting di blog. Kali aja si dia baca, hehe ngarep.. :p

Jadi ceritanya, setelah sekian lama gak ketemu sama temen-temen SMP akhirnya kita ngadain reuni dan dari situlah rencana pergi ke Curug Tujuh dibuat. Kirain saya gak diajak, eh ternyata kebawa juga. Emang kalian the best deh pokoknya :D

Berangkat dari Tasik pagi-pagi berenam alias tiga pasang naik motor. Saya mengemasi baju ganti buat persediaan kalau nanti ada acara basah-basahan, make up seperlunya (serius deh) dan mantelnya Kate Middleton. 


udara dingin pemirsa..
Curug adalah istilah sebutan untuk air terjun, tapi nggak sampai curug ketujuh karena baru nyampe yang ketiga aja udah lemes. Lutut serasa mau copot deh, tapi untungnya perjuangan naik gunung terbayar saat kita foto-foto di air terjun. Di FB ada 59 foto ter-upload, tapi yang ingin saya perlihatkan foto saya aja yang saya anggap menarik. Maaf kalau mengecewakan pemirsa, gambar diambil pake Blackberry Curve 9220 jadi gak bisa leluasa ngeditnya :)


Oh shit, kantung mata -_-
Kayak di film 5 cm, naik gunung pake baju seadanya, celana jins dan eyeliner. Asli dingin banget, tapi daripada mantelnya Kate Middleton kebasahan jadi saya paksain aja begini.

Dari dulu kepengen buanget difoto berpose kayak gini..

Horor gak? wkwkwk

Nah kalau yang ini spesial editan Mr. Pananjung... sampe dikasih judul The Kryptanian sama Uyo, entahlah saya gak tahu artinya tapi yang pasti itu keren. 

the kryptanian
Dalam perjalanan pulang saya menikmati pemandangan matahari terbenam dengan cahaya menelusup pepohonan dan panorama senja menyelimuti pegunungan, meskipun saya tidak bisa mengabadikan moment tersebut karena tidak ada DSLR tapi saya merasa pantas untuk mendapatkannya. Pergi ke gunung sama teman itu asyik, bisa mempererat persahabatan, dan membuat saya percaya diri menghadapi hari esok. (els)
22.53

Jumat, 28 Desember 2012

Review: Film 5CM, Kaku dan Tidak Realistis

Sudah lama saya ingin cepat-cepat menulis review tentang film 5 cm sebelum keburu basi. Banyaknya status-status lebay yang memenuhi beranda facebook saya sedikit menggelitik rasa ingin tahu seheboh apakah film ini kelihatannya. Ok, deh, tanpa basa-basi saya mulai review-nya..

poster 5cm

Film 5 cm mengisahkan tentang 5 sahabat yaitu Zafran (Herjunot Ali), Genta (Fedy Nuril), Riani (Raline Shah), Arial (Denny Sumargo), dan Ian (Igor Saykoji). Dari pemainnya saja (yang saya tahu Herjunot Ali dan Fedy Nuril, hehe..) sudah menjadi daya tarik tersendiri, apalagi melihat poster film tersebut yang beredar di internet membuat orang yakin kalau film ini banyak meng-ekspost keindahan alam Gunung Semeru. Ceritanya mereka berlima sudah bersahabat selama 10 tahun (harusnya kebayang betapa dekatnya mereka satu sama lain), bahkan tidak pernah terlewat satu weekend pun mereka habiskan bersama. Dan yang lebih kerennya, mereka punya basecamp superkeren yang ada di rumah Arial tempat biasa mereka ngumpul.. 

Untuk menghilangkan kejenuhan, atas ide Genta mereka sepakat untuk tidak melakukan komunikasi apapun selama tiga bulan, hingga pada saatnya tiba mereka akan merayakan temu-kangen sesuai kejutan yang disiapkan Genta. Kejutan tersebut akan menjadi hal terbaik yang tidak akan pernah bisa dilupakan. Selama tiga bulan mereka kompak untuk tidak bertemu dan tidak berkomunikasi dimana hari-hari mereka menjadi sepi, beda drastis dari biasanya. Setelah tiga bulan berlalu, Genta mengirim sms 'kejutan' yang langsung diterima oleh keempat sahabatnya untuk merayakan pertemuan mereka di stasiun kereta. Setelah mereka semua menempuh perjalanan dan turun dari kereta, barulah mereka tahu bahwa rencana yang disiapkan Genta adalah: naik ke atas puncak gunung tertinggi di Jawa, yaitu Gunung Semeru.

Memang sih, seminggu sebelum mereka bertemu, Genta juga menyuruh teman-temannya untuk membawa peralatan tertentu seperti carier, tenda, dll, serta berolahraga kecil sebelum hari H tiba. Namun tanpa persiapan yang matang, bukankah itu terlalu gegabah dan bisa saja mati konyol karena naik gunung tanpa pengetahuan apa pun (dan tanpa tahu medan seperti apa yang hendak kita daki), membuat penonton salah persepsi khususnya bagi komunitas pecinta alam. Apalagi di dalam film mereka mendaki gunung tanpa bantuan tali, perbedaannya sangat mencolok dengan yang di poster.

Banyak kata-kata puitis yang dipaksakan ke dalam dialog, akibatnya cara mereka berinteraksi satu sama lain terkesan kaku, tidak memvisualkan persahabatan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun. Salah satu adegan kaku yang menurut saya paling tidak realistis adalah ketika mereka memandang puncak gunung dan bersahut-sahutan kalimat puitis, "..yang kita perlukan cuma tangan yang akan berbuat lebih banyak, kaki yang akan melangkah lebih banyak, leher yang akan terus melihat ke atas.." aaaah stop.

Meskipun film 5cm lebih mengedepankan kisah persahabatan dan cinta, tapi tetap saja yang ditonjolkan disini adalah 'menaiki gunung tertinggi di pulau Jawa', lhaa wong posternya juga lagi naik gunung ko. Sementara saya sangat menjunjung tinggi arti dari persahabatan -atau saya lebih suka menyebutnya 'pertemanan' supaya gak terkesan lebay- karena pertemanan itu lebih rumit dari yang kita bayangkan. Butuh waktu yang sangat lama untuk bersahabat dengan seseorang, butuh penyesuaian yang lama sekali untuk kembali lagi bersahabat setelah renggang. Tapi anehnya di film itu hampir tidak ada konflik, tidak ada klimaks yang membuat keseluruhan cerita datar-datar saja. Paling kendala yang mereka alami itu cuma pas mau mencapai puncak adik Arial yang tiba-tiba ikut, yaitu Dinda (Pevita Pearce) sempat terkena jatuhan batu sampai telinganya berdarah. Padahal Ian sebelumnya lebih duluan jatuh tapi gak langsung ditolongin, entah mungkin karena mereka punya prinsip Ladies First jadi mereka langsung menghampiri Dinda dan mengabaikan Ian. Waktu itu Ian pingsan dan mereka pun panik, setelah mereka kewalahan barulah Ian bangun sendiri.

Walaupun begitu saya tetap suka dengan film ini karena Herjunot Ali sangat menjiwai perannya dan acting Fedy Nuril yang dalam kondisi apa pun tetap enak dilihat. Keindahan Gunung Semeru dengan pengambilan gambar yang saya anggap menggunakan kamera kualitas tinggi ini memanjakan mata penonton.

Beberapa thread kaskuser yang berkaitan:
15.21
Follow Us

Teman

Khasiat Daun Sirsak

© Old Sunday All rights reserved | Theme Designed by Seo Blogger Templates